Strategi Knowledge Management dalam Learning Organization

1. Menciptakan harapan bahwa setiap orang bertanggungjawab untuk mengumpulkan dan membagi pengetahuan

Dalam organisasi belajar, setiap orang harus didorong untuk menggunakan kemampuan mereka untuk mengumpulkan data. Semua pegawai harus menyadari pengetahuan apa yang mungkin berguna bagi organisasinya sehingga mereka dapat menyerapnya. Pengetahuan ini dapat diperoleh melalui jalur formal seperti konferensi, melalui internet, atau dalam sebuah koran dan jurnal begitu juga melalui jalur informal seperti pertemuan-pertemuan, museum-museum dan film-film. Beberapa perusahaan mendorong dan memberi penghargaan bagi karyawan yang melakukan penelitian, menyadari bahwa melalui pemikiran yang dalam dapat meningkatkan kekuatan belajar secara signifikan. Sebuah organisasi belajar bahkan mendorong pegawainya untuk menggunakan bagian dari waktu liburan mereka untuk belajar.

2.  Menyerap pengetahuan external yang relevan ke dalam organisasi secara sistematis

Organisasi belajar menghindari sindrom “tidak menemukan sesuatu di disini” dan akan mencari secara sistematik dari luar untuk mengumpulkan informasi yang dapat membantu organisasi. Masukan dari luar ini yaitu misi belajar untuk lebih memahami performa dan kemampuan dari organisasi lain, uji coba untuk mendapatkan praktek-praktek terbaik dalam industri, serta menghadiri konferensikonferensi dan forum. Berdasarkan uji coba terhadap perusahaan-perusahaan sukses di dunia bahwa dua puluh lima persen hal terpenting untuk meningkatkan performa perusahaan yaitu kualitas total, komitmen manusia, inovasi dan pertumbuhan serta kepuasan pelanggan.

3.  Mengorganisasikan event-event belajar ke dalam organisasi untuk menyerap dan membagi pengetahuan

Organisasi belajar telah mengembangkan beberapa strategi untuk mendorong anggota organisasi berbagi dalam belajar.  Strategi-strategi lain yaitu:

A.  Strategi review, yaitu memeriksa perubahan lingkungan persaingan 

    dan portofolio produk-produk perusahaan, teknologi serta posisi pasar.

B.    Mengaudit  sistem, yaitu memeriksa kebenaran jumlah, proses-proses persilangan fungsi  dan sistem pengiriman.

C.    Laporan uji coba internal yaitu mengidentifikasi dan membandingkan kegiatan-kegiatan terbaik di kelas dalam organisasi.

D.   Jambore  dan simposium, yaitu mempertemukan antara pelanggan, pemasok, ahli-ahli dari luar atau dari dalam untuk membagi ide dan belajar satu sama lain.

    4.  Mengembangkan cara-cara kreatif dan generatif dalam berpikir

        dan belajar

Albert Einstein mengemukakan bahwa “imajinasi lebih penting daripada informasi”. Meningkatkan pengetahuan perusahaan dengan belajar dari oranglain hanya akan memberi peningkatan secara kuantitatif. Bagaimanapun, menciptakan pemikiran dan pengetahuan baru, baru dapat dikatakan suatu peningkatan belajar. Berikut merupakan aktivitas-aktivitas yang dapat menigkatkan pembelajaran yang generatif dan kreatif dalam organisasi:

A.    Dengan hati-hati mengadakan eksperimen skala kecil dan mengharapkan umpan balik untuk meningkatkan proses belajar dan mendapatkan peningkatan yang berlanjut

B.     Pemberian penghargaan pada usaha-usaha yang imajinatif dan berbahaya

C.     Mengadakan workshop tentang kreatifitas dan penggunaan otak kanan

D.    Mendorong munculnya beragam ide untuk mendapatkan satu ide yang terbaik

5.  Dorongan dan penghargaan, Inovasi dan penemuan

“Perusahaan akan mati jika mereka tidak dapat menciptakan produk-produk dan pelayanan baru secara berlanjut,”seperti yang dikemukakan oleh Alvin Toffler pengarang buku Powershift. Untuk bertahan pada pasar global, organisasi harus selalu menciptakan cara-cara baru dalam memproduksi produk-produk dan pelayanan yang lebih baik. Penemuan dan inovasi akan terdesak bila tidak ada lagi pasar yang aman. Organisasi belajar menekankan pentingnya pemberian kritik pada pembelajaran generatif dalam organisasi belajar, dan dorongan untuk melakukan eksperimen dan refleksi.

6.  Melatih staff dalam menyimpan dan mendapatkan kembali pengetahuan

Banyak dari kita merupakan orang yang buta komputer. Kita lebih banyak tidak mengerti karena komputer membutuhkan pengetahuan tentang kode-kode untuk mengoperasikannya. Sejak kita tidak sepenuhnya menyadari tentang memori dan sistem nilai dari organisasi, kita tidak tahu data apa untuk menahan sistem pusat informasi. Akhirnya, kita tidak akan menyadari potensi dari pengetahuan dan kita tidak akan menyisihkan waktu menambah pengetahuan untuk organisasi atau mencari pengetahuan yang dapat berguna dari luar atau dalam perusahaan melalui komputer. Orang dalam organisasi belajar akan menginformasikan pengetahuan yang dibutuhkan untuk perusahaan, melalui sistem memori untuk menyimpan pengetahuannya. Mereka akan belajar bagaimana berhubungan dengan pusat pengetahuan dan bagaimana cara untuk mengakses data-data penting dari seluruh dunia.

7.  Mendorong pencampuran tim dan perputaran pekerjaan untuk memaksimalkan transfer pengetahuan dalam suatu ruang lingkup

Satu dari cara paling efektif untuk mentransfer pengetahuan dalam organisasi adalah dengan mentransfer individu atau tim yang memiliki pengetahuan itu, baik itu pengetahuan secara teknik, interpersonal maupun manajerial. Transfer pengetahuan melalui orang sangat baik kaena orang yang membawa pengetahuan tersebut dapat menjamin bahwa pengetahuannya telah dikirimkan. Manfaat lain dari pencampuran tim dan perputaran pekerjaan yaitu memberi kesegaran secara pendekatan dan persepsi karena orang baru yang dimasukkan ke dalam situasi tersebut. Orang baru tersebut dapat member inspirasi untuk memecahkan suatu masalah.

8.  Mengembangkan pengetahuan berdasarkan nilai dan kebutuhan belajar organisasi

Tidak sedikit informasi dibuat berbentuk kode dan disimpan dengan cara tertentu sehingga hanya dapat diakses oleh individu atau organisasi, melalui kode tertentu. Untuk dapat menentukan data apa yangdapat digunakan, organisasi harus memutuskan data mana yang berharga dan kemudian dikodekan berdasarkan kebutuhan pembelajaran sesuai dengan operasi organisasional. Pengetahuan yang disimpan harus lebih mudah diakses oleh orang yang berwenang. Pengetahuan ini harus terstruktur dan diorganisir dengan baik sehingga pengguna dapat menemukan informasi yang dibutuhkan dengan cepat. Tentunya pengetahuan yang disimpan harus dapat diperbarui sehingga pengetahuan tersebut selalu akurat dan valid. Menyimpan pengetahuan bukan hanya dikategorikan berdasarkan tipenya saja, melainkan berdasarkan kebutuhan belajar staf, tujuan organisasi untuk kelanjutan peningkatan, dan keahlian pengguna.

9.  Menciptakan mekanisme untuk mengumpulkan dan menyimpan pelajaran

Organisasi belajar memahami bahwa pembelajaran dapat dilalui melalui metode yang berkenaan dengan hukuman dan metode yang positif. Berikut merupakan beberapa strategi terbaik yang digunakan dalam manajeman pengetahuan perusahaan:

A.    Director dari manajemen pengetahuan ditentukan sebagai orang yang mengkoordinir usaha-usaha perusahaan dalam menciptakan dan mengumpulkan pengatahuan.

B.     Mentransfer pengetahuan bukan hanya merupakan tanggung jawab sang ahli namun juga merupakan bagian dari pekerjaan setiap orang.

C.     Pengembangan pengetahuan termasuk dalam proses evaluasi personil.

D.    Seorang karyawan tidak akan mendapatkan kode sebelum dia berhasil mempersiapkan dua halaman kesimpulan mengenai hal apa yang telah dia pelajari dari proyek yang telah dia kerjakan.

E.     Setiap tiga bulan, setiap manajer proyek menerima hasil cetakan dari apa yang dia masukkan kedalam Sistem Informasi Praktek.

F.     Sistem informasi online yang disebut Jaringan Pengembangan Praktek yang diperbarui setiap minggu dan saat ini telah mencapai 6000 dokumen.

10.Mentransfer pelajaran di kelas ke dalam pekerjaan

Menurut pendapat Mary Broad dan John Newstrom dalam teori Transfer af Training, kurang dari 10% pelajaran yang disampaikan dalam kelas dapat Digunakan dalam pekerjaan. Persentase ini dapat meningkat secara signifikan dengan mengimplementasikan strategi yang berhati-hati dalam mentransfer pelajaran dengan memasukkan langkah-langkah spesifik di mana manajer, peserta, dan trainer lakukan sebelum kursus (petunjuk mengenai harapan apa yang dimiliki dengan mengikuti kursus ini dan bagaimana persiapan sebelumnya), selama kursus (kemampuan dan alat-alat apa yang dilatih), dan setelah kursus (aktivitas-aktivitas berikutnya).

Category: Know.Management  Tags:
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
8 Responses
  1. ultmale says:

    I liked it, too.

  2. peter shmied says:

    now thats what i’m talking bout!

  3. next says:

    Strategi knowledge management dalam learning organization.. Bang-up 🙂

  4. Strategi knowledge management dalam learning organization.. He-he-he 🙂

  5. Scarlet says:

    Strategi knowledge management dalam learning organization.. Nifty 🙂

  6. Strategi knowledge management dalam learning organization.. Keen 🙂

  7. subhanallah, bagus sekali artikelnya. memang saya masih mersakan tidak terlalu mudah untuk bisa selalu berpikiran positif. biasanya karena ada pengalaman yang kurang menyenangkan atau kurang baik dengan hal itu.

Leave a Reply

XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>